Korban Sex Majikan Wanita | Idaman Poker | Agen Judi Online Terpercaya
Korban Sex Majikan |
Korban Sex Majikan Wanita | Idaman Poker | Agen Judi Online Terpercaya
Kali ini menceritakan pengalaman Cerita Sex Pribadi dari seorang Pembantu Laki-laki yang melakukan hubungan Sexs pertamanya dengan majikan Wanitanya dan itupun karena permintaan majikanya. Saya kira cukup deskripsi dari cerita Sex ini, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Idaman Poker | Agen Poker Uang Asli Terpercaya
Sebelum memulai cerita Sex ku ini, saya akan memperkenalkan diri dulu sebelumnya, perkenalkan nama saya Tono, profesi saya adalah pembantu rumah tangga. Awal mula cerita Sex ku ini berawal seperti berikut, saya mempunyai majikan wanita yang mempunyai sedikit kelainan sex, bisa dibilang dia haus seks sekali. Sebagai laki-laki yang normal, sayatidak mampu menolak dan menydia-nydiakan kesempatan ini. Memang inilah yang harus kualami, apalagi ini adalah perintah majikan, dimana-mana bila majikan memerintahkan pasti pesuruh selalu menurut itulah posisiku saat itu, hhe.
Tanpa berpikir panjang lagi, sayasegera menjatuhkan kedua tanganku di atas bukit kembar itu. Mula-mula hanya kusentuh, kuraba dan kuelus-elus saja, tapi lama kelamaan sayamencoba memberanikan diri untuk memegang dan menekan-nekannya. Ternyata nikmat juga rasanya menyentuh benda kenyal dan hangat, apalagi milik majikanku. Ibu majikanku kelihatan juga menikmatinya, terlihat dari nafasnya yang mulai pula tidak teratur. Desiran mulutnya mulai kedengaran seolah tak mampu menyembunyikannya di depanku.
Idaman Poker | Agen Poker Online Uang Asli Terpercaya
” Ayo Ton, kamu tentu tau apa yang harus kamu perbuat setelah sayabugil begini ??? ” pintanya sambil meraih kedua tanganku dan membawanya ke selangkangannya,
Lagi-lagi saya harus mengikuti kemauannya. Mulailah aya mengelus-elus bulu-bulu yang tumbuh agak tipis di atas kedua bibir lubang kemaluannya yang sedikit mulai basah itu. Saya rasanya tak ingin memindahkan mulutku dari bukit kenyalnya itu, tapi karena dia menarik kepalsayaturun ke selangkangannya di mana tanganku bermain-main itu, maka saya dengan senang hati menurutinya,
” Cium donk Ton, habis itu jilat ya Memek aku, kamu nggak jijik kan ??? ” tanyanya,
” I… i… ya Nya, saya ngga jijik kog ‘” jawabku singkat,
Sebenarnya saya merasa sedikit jijik sih untuk menjilat Memek majkanku, karena aku belum pernah melakukan hal seperti itu, tapi saya pernah dengar cerita dari temanku sewaktu di kampung bahwa orang Barat kesukaannya menjilat dan mengisap cairan kemaluan wanita, sehingga akupun ingin mencobanya. Ternyata benar, kemaluan wanita itu harum dan semakin lama semakin merangsang. Entah perasaan itu juga bisa di temukan pada wanita lain atau hanya pada ibu majikanku karena dia merawat dan menyemprot farfum pada vaginanya.
Pinggul ibu majikanku semakin lama kujilat, semakin cepat goyangannya, bahkan nafasnya semakin cepat keluarnya seolah dia dikejar hantu. Kali ini sayaberiTondiatif sendiri menguak dengan lebar kedua pahanya, lalu menatap sejenak bentuk kemaluannya yang mengkilap dan warnanya agak kecoklatan yang di tengahnya tertancap segumpal kecil daging. Indah dan mungil sekali. Sayacoba memasukkan lidahku lebih dalam dan menggerak-gerakkannya ke kiri dan ke kanan, lalu ke atas dan ke bawah.
Pinggul ibu majikanku itu semakin tinggi terangkat dan gerakannya semakin cepat. Sayatidak mampu lagi mengendalikan gejolak nafsuku. Ingin rasanya sayasegera menancapkan Pelerku yang mulai basah ke lubangnya yang sejak tadi basah pula.
Tapi dia belum memberi aba-aba sehingga sayaterpaksa menahan sampai ada sinyal dari ddia.
Idaman Poker | Situs Poker Online Terpercaya
“Berhenti sebentar Ton, akan kutunjukkan sesuatu” perintahnya sambil mendorong kepalaku, lalu dia tiba-tiba bangkit dari tidurnya sambil berpegangan pada leher bajuku. Kami duduk berhadapan, lalu dia segera membuka kancing bajuku satu persatu hingga dia lepaskan dari tubuhku. Ibu majikanku itu segera merangkul punggungku dan menjilati seluruh tubuhku yang telanjang. Dari dahi, pipi, hidung, mulut, leher dan perutku sampi ke pusarku, dia menyerangnya dengan mulutnya secara bertubi-tubi sehingga membuatku merasa geli dan semakin terangsang.
“Ton, sayasekaldian buka semuanya yach…..” pintanya sambil melepaskan sarung dan celana dalamku. Sayahanya mengangguk dan mebdiarkannya menjamah seluruh tubuhku.
Sikap dan tindakan ibu majikanku itu membuat sayamelupakan segalanya, baik masalah keluargaku, penderitaanku, tujuan utamsayamaupun status dan hubunganku dengan majikannya. Yang terpikir hanyalah bagaimana menikmati seluruh tubuh ibu majikanku, termasuk menusuk lubang kemaluannya dengan tongkatku yang sangat tegang itu.
” Bagaimana Ton….? enak yah?” tanyanya ketika dia berhenti sejenak menjilat dan memompa tongkatku dengan mulutnya,
Ketika itu Lagi-lagi saya hanya mampu mengangguk untuk mengiyakan pertanyaannya. Dia mengisap dan mengkulum pelerku dengan laha dan
Penuh nafsu,
“Auw… aduhhh.. .ahhh.. .uuuhhhh….” hanya erang itu yang mampu
kukeluarkan dari mulutku sembari menjambak rambut kepalanya,
” Ayo Ton… cepat masukkan Penismu ke Memeku, aku udah nggak mampu menahan nafsuku lagi sayang… Sss… Ahhh…” pintanya sambil menghempaskan tubuhnya ke kasur dan tidur terlentang sambil membuka lebar-lebar kedua pahanya untuk memudahkan Pelerku masuk ke kemaluannya yang sudah becek itu,
Tanpa berfikir panjang lagi sayapun tidak mengambil tindakan lain kecuali segera mengangkangi pinggulnya, lalu secara perlahan menusukkan ujung kemaluanku ke lubang vaginya yang menganga lagi basah kuyup itu. Senti demi senti tanpa sedikitpun kesulitan, Pelerku menyerobot masuk hingga amblas seluruhnya ke lubang kenikmatan ibu majikanku itu.
Mula-mula saya hannya tarik dan dorong keluar masuk secara pelan, namun semakin lama semakin kupercepat gerakanku,sehingga menimbulkan suara aneh seiring dengan gerakan pinggul kami yang seolah bergerak dan bergoyang seirama,
Idaman Poker | Agen Poker Online Terbaik
” Plak… Plak… Plak… Plak… Plak…” Bunyi itulah yang terdengar dari peraduan antara Pelerku dan lubang vagina ibu majikanku yang diiringi dengan nafas kami yang terputus-putus, tidak teratur dan seolah saling kejar di keheningan malam itu,
Saya yakin tak seorangpun mendengarnya karena semua orang di rumah itu sudah tertidur nyenyak, apalagi kamar tempat kami bergulat sedikit berjauhan dengan kamar lainnya,
” Ahhh… Nya… saya mau… ke… ” belum selesai saya berbisik di ibu majikanku, tiba-tiba dia tersentak sambil mendorongku, lalu berkata,
” Tunggu dulu Ton, tahan sebentar ya sayang ” katanya sambil memutar tubuhku sehingga posisi saya sekarang berada di bawahnya,
Ternyata dia mau merubah posisi dan mau mengangkangiku. Setelah dia masukkan kembali Pelerku ke lubang Memeknya, Kemudia diapun mulai beraksi di atas tubuhku sembari sesekali memutar gerakan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Setelah beberapa menit kemuddian ibu majikanku berada di atasku seperti orang yang naik kuda, dia nampaknya kecapean sehingga seluruh badannya menindih badanku dengan menjulurkan lidahnya masuk ke mulutku. Saya kembali merasakan denyutan-denyutan dari batang kemaluanku seolah ada yang mau keluar. Kemudian sayapun merangkul ibu majikanku dengan erat sekali dan dengan badan yang mulai mengejang,
” Ssss…. Ahhhh…. Saya sudah tidak kuat lagi Nya, Ohhh… saya mau keluar Nya… Ahhh… ” Pinta saya ketika cairan hangat itu terasa sudah diujung Pelerku,
Lagi-lagi ibu majikanku kembali tersentak dan segera menjatuhkan badannya di sampingku sambil terlentang, lalu meraih kemaluanku dan menggocoknya dengan keras serta mengarahkannya ke atas payudaranya. Setelah beberapa detik majikan mengocok Pelerku,
“ Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… “
Akhirnya tersemburlah cairan hangat yang sejak tadi mendesak batang kemaluanku muncrat ke atas payudara ibu majikanku. Diapun seolah sangat menikmatinya, tarikan nafasnya terdengar panjang sekali dan dia seolah sangat lega sekali. Tindakan ibu majikanku tadi sungguh sangat terkontrol dan terencana. Dia mampu menguasai nafsunya. Maklum dia sangat berpengalaman dalam masalah sex. Terbukti ketika spermsayasudah sampai di ujung Pelerku, dia seolah tau dan langsung dicabutnya kemuddian ditumpahkan pada tubuhnya. Entah apa maksudnya, tapi kelihatannya dia cukup menikmati.
” Makasih ya Ton kamu udah turutin kemauanku, anggaplah ini hadiah penyambutan dariku. Aku yakin kamu belum pernah menerima haddah seperti ini sebelumnya ? “
Katanya seolah sangat puas dan bahagdia ketika kami saling berdamping dalam posisi tidur terlentang. Setelah berkata demikdian, dia lalu memelukku dan mengisap-isap bibirku, lalu sambungnya lagi,
” Mulai malam ini, kamu aku jadikan suami keduaku, tugasmu disini hanya menyenangkan aku, ketika suamiku tidak ada di rumah, bagaiman Ton, kamu mau Kan ? ” katanya berbisik padaku,
” Baiklah Nya, denga senang hati akan menerima perinta Nyonya ‘” jawabku dengan tegas,
Sejak kejadian malam itu, setiap majikan laki-lakiku bermalam di luar kota, saya dan majikanku seperti layaknya suami istri, meskipun hanya berlalu dari jam 21.00 sampai 06.00 pagi saja. Sedang di luar waktu itu, kami seolah mempunyai hubungan antara majikan dan pembantu di rumah itu. Saya sangat disayangi oleh seluruh anggota keluarga majikanku karena saya rajin dan patuh terhadap segala perintah majikan, sehingga selain saya diperlakukan layaknya anak atau keluarga dekat di rumah itu, juga saya dibiayai dalam mengikuti pendidikan pada salah satu perguruan tinggi swasta di kota Medan, bahkan saya diberikan sebuah kendaraan roda dua untuk urusan sehari-hariku.
Tetapi pendidikan saya hanya berlangsung sampai semester 4 saja, soalnya saya dikeluarkan dari perguruan tinggi itu. Saya dikeluarkan akibat saya tidak lulus pada beberapa mata kuliah karena kemalasanku belajar dan masuk kuliah. Karena saya sangat malu dan berat pada majikan laki-lakiku atas segala pengorbanan yang diberikan pada saya selama ini, terpaksa sayameninggalkan rumah itu tanpa seizin mereka dan saya kembali ke kota asalku untuk melanjutkan pendidikanku pada salah satu perguruan tinggi yang ada di kota saya tersebut. Untung saya punya sedikit tabungan, karena pada saat bekerja saya rajin menabung setiap diberikan uang oleh majikanku. Sekian.
0 komentar:
Posting Komentar